sekadauterkini.com – Kedai Uma Sekadau menjadi saksi sebuah acara diskusi budaya yang segar dan inspiratif melalui nobar dan diskusi karya Ngupi bersama Gio Remo, seorang komposer, budayawan, fotografer, dan peneliti. Acara ini menghadirkan eksplorasi mendalam mengenai kombinasi idiom musik multietnis, yang memantik diskusi menarik di antara para peserta yang hadir, Selasa (4/2/25).
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Direktur Radio Dermaga Sekadau yang juga pengelola Sekolah Adat Dermaga, Komunitas Tawak Borneo, Kabid Kepemudaan Dispora Sekadau, Komunitas Lawang, sanggar seni, serta tamu lainnya. Kehadiran berbagai elemen ini menambah dinamika diskusi yang kaya dan penuh wawasan.
Para peserta memberikan apresiasi tinggi terhadap acara ini dan berharap agar kegiatan serupa terus dikembangkan di masa mendatang. “Acara seperti ini sangat menarik karena membuka ruang diskusi yang lebih luas dan mempertemukan berbagai komunitas budaya di Sekadau,” Nico Bohot Direktur Radio Dermaga.
Vero Aprolonius, Founder Tawak Borneo, turut menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini. “Ini adalah momen penting bagi generasi muda di Kabupaten Sekadau. Biasanya kita berjalan sendiri-sendiri, namun melalui kegiatan seperti ini, semoga kita bisa bersatu dan berkolaborasi untuk menciptakan kegiatan positif guna memajukan Sekadau,” ungkapnya.
Dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, acara ini menjadi bukti bahwa inisiatif budaya yang melibatkan berbagai komunitas dapat menjadi wadah untuk membangun kebersamaan dan melestarikan kekayaan seni di Sekadau. (ST)