Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Pelestarian Rumah Panyai Sungai Antu, Saksi Tradisi Suku Mualang yang Perlu Perhatian

16/11/2024 | 22:34 WIB Last Updated 2024-12-01T16:31:44Z


sekadauterkini.com – Komunitas Tawak Borneo yang dipimpin oleh Vero Aprolonius kembali mengunjungi Rumah Panyai Sungai Antu di Desa Sungai Antu Hulu, Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau (16/11/24). Rumah panyai ini merupakan satu-satunya rumah tradisional suku Mualang yang masih berdiri di Kabupaten Sekadau dan menjadi simbol kekayaan budaya yang terus bertahan melawan waktu.  

(Foto: Komunitas Tawak Borneo dan Masyarakat Sungai Antu bersama Calon Bupati Sekadau periode 2025-2030) 


Rumah panyai Sungai Antu terdiri dari 18 bilik, namun hanya enam bilik yang masih dihuni hingga saat ini. Sayangnya, kondisi rumah panyai mulai mengalami kerusakan di beberapa bagian. Hal ini membutuhkan perhatian bersama, baik dari pemerintah, komunitas, maupun masyarakat umum untuk mendorong perbaikan dan pelestarian bangunan bersejarah ini.  

Kondisi Rumah Panyai Sungai Antu:

1. Bagian depan


2. Bagian Atas


3. Bagian Atas (Belakang Rumah Panyai) 


4. Bagian Dalam (Kondisi Bilik Rusak) 


Akses menuju rumah panyai Sungai Antu memakan waktu sekitar 3–4 jam dari pusat kota Kabupaten Sekadau, tergantung pada kondisi cuaca dan penyeberangan feri di Kecamatan Belitang Hilir. Untuk mencapai lokasi, kendaraan roda empat tipe 4x4 sangat disarankan karena jalur dari Kecamatan Belitang Hulu menuju Desa Sungai Antu cukup menantang, dengan beberapa titik ekstrem yang sulit dilalui kendaraan biasa.  




“Kunjungan ini menjadi pengingat betapa pentingnya melestarikan rumah panyai sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya. Rumah ini bukan hanya sebuah bangunan, tetapi juga saksi sejarah dan identitas suku Mualang di Kabupaten Sekadau,” ujar Vero Aprolonius.  



Komunitas Tawak Borneo mengajak seluruh pihak untuk turut andil dalam pelestarian Rumah Panyai Sungai Antu agar generasi mendatang tetap dapat menikmati dan memahami nilai budaya luhur yang diwariskan oleh leluhur. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat jati diri masyarakat sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya di Kabupaten Sekadau. (ST) 

×
Berita Terbaru Update